Sedang asyik di ayun mimpi,bertemu aku bersama puteri.....bertentang mata di tepi perigi....seperti satu cerita lama,bagai berada di zaman kesultanan melaka.
Kicau burung tidak ku dengar. Hembusan angin tidak ku rasa. Sunyinya subuh yang masih gelap gelita. Ada mata yang masih belum terlena.
Usah di reka usah di cipta....imbasan lalu bermain di minda,berterbangan akal berangan angan....mencari bahagia entahkan bila kan muncul tiba.
Ku pejam mata tenangkan hati,gundah gulana segera kau pergi. Sambungkan lena ku di ulit mimpi hingga mentari menampakkan diri.
Kicau burung tidak ku dengar. Hembusan angin tidak ku rasa. Sunyinya subuh yang masih gelap gelita. Ada mata yang masih belum terlena.
Usah di reka usah di cipta....imbasan lalu bermain di minda,berterbangan akal berangan angan....mencari bahagia entahkan bila kan muncul tiba.
Ku pejam mata tenangkan hati,gundah gulana segera kau pergi. Sambungkan lena ku di ulit mimpi hingga mentari menampakkan diri.
Tags:
jiwang karat
Solat subuh dulu... :p
ReplyDeleteSudaahh..... :)
ReplyDeletewah.. gurindam jiwa.. leh tulis novel ni.
ReplyDeleteKalau saya tulis novel..... Rasanya mau x laku hehehee
ReplyDeletemudah-mudahan muncul lah bahagia tu nanti..insyaallah
ReplyDeletewah..wah..wah...
ReplyDeletetunjuk ajar ku sifuu....
nak tau gak sambungan cerita "hingga mentari menampakkan diri".....huhuhuhuuuuu.....
Ahaa...sambungan hingga mentari menampakkan diri apalagi...mangun mandi2 siap2 pergi korjee...hehehee
ReplyDeletetidooooo jee..!
ReplyDelete